PERINGATAN HARI JADI DESA MUNGGANGSARI

Peringatan Hari Jadi Desa Munggangsari Tahun 2025

Dalam Peringatan Hari Jadi Pemerintah Desa Munggangsari Tahun 2025 ini, Pemerintah Desa Munggangsari memberikan informasi mengenai  Sejarah serta rilis Asal-usul Desa Munggangsari. 

Sejarah dan Asal Usul Desa Munggangsari

Desa Munggangsari merupakan salah satu desa dengan sejarah yang kaya dan penuh makna di wilayahnya. Secara historis, desa ini mulai terbentuk sekitar awal abad ke-20, dengan pencatatan perkembangan wilayah dan komunitas bermula pada tahun 1900-an. Nama "Munggangsari" berasal dari kata "munggang", yang dalam Bahasa Jawa berarti "melangkah secara perlahan namun pasti", dan "sari" yang berarti "inti" atau "kebaikan". Nama ini mencerminkan watak masyarakatnya yang tekun, sabar, dan memiliki semangat gotong-royong dalam membangun desa dari waktu ke waktu.

Secara administratif, kepemimpinan desa pertama kali tercatat pada tahun 1930, dengan "Martojoedo" sebagai Lurah pertama. Beliau merupakan sosok visioner dan panutan yang memulai pembentukan sistem pemerintahan desa secara lebih tertata. Di bawah kepemimpinan beliau, kehidupan sosial dan tata pemerintahan desa mulai dibangun dengan semangat kolektif, kebersamaan, dan penguatan nilai-nilai adat.

Dalam perjalanan sejarahnya, Desa Munggangsari terbagi menjadi beberapa dusun yang menjadi bagian penting dari struktur sosial desa. Di antaranya:

  1. Dusun Pusen dan Dusun Sekar Pugag (sudah tidak ada, dianggap sebagai dusun awal atau pusat sejarah).
  2. Dusun Logede yang awalnya bernama Dusun Margo Mulyo
  3. Dusun Daksari yang awalnya bernamaDakcino
  4. Dusun Mendongan
  5. Dusun Godangan yang awalnya bernama dusun Bebengan
  6. Dusun Lapangsari (merupakan dusun yang terbentuk paling akhir)

Selain kepemimpinan administratif, peran tokoh-tokoh spiritual dan adat sangat berpengaruh dalam sejarah desa. Beberapa tokoh yang dikenal dan dihormati sebagai leluhur pendiri desa antara lain:

  1. Mbah Kyai Sari
  2. Mbah Kyai Tepus
  3. Mbah Kyai Purwo
  4. Mbah Kyai Suto Yuto

Tokoh-tokoh ini diyakini memiliki peran penting dalam penyebaran nilai-nilai keagamaan, pembentukan etika sosial, dan pembimbing spiritual masyarakat Munggangsari pada masa awal pembentukannya. Hingga kini, nama-nama tersebut masih disebut dengan penuh hormat dalam berbagai kegiatan adat dan keagamaan.

Sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan jasa para leluhur serta tokoh pendiri desa, masyarakat bersama pemerintah desa telah menetapkan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Desa Munggangsari. Tanggal ini diperingati setiap tahun dengan beragam kegiatan, mulai dari upacara adat, kirab budaya, hingga kegiatan sosial kemasyarakatan yang melibatkan seluruh unsur masyarakat. Momentum ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga warisan leluhur dan semangat membangun desa secara bersama-sama.

Kini, Desa Munggangsari terus tumbuh menjadi desa yang berkembang secara fisik dan sosial, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan, kearifan lokal, serta semangat gotong-royong yang telah diwariskan oleh para pendahulu. Dengan filosofi “melangkah perlahan namun pasti”, masyarakat desa meyakini bahwa pembangunan yang berakar pada sejarah dan nilai-nilai luhur akan menjadi dasar bagi kemajuan desa yang berkelanjutan.


Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
chat
chat